Thursday, May 31, 2018

Rupiah Melemah sejak May 2018

Saya tidak habis pikir, mengapa selalu saja ada orang yang menyalahkan pemerintahnyalah, Presidennyalah, atau kabinetnyalah, apa orang yang menyalahkan itu sudah merasa pintarkah? sudah yakin kah mereka dapat mengatasinya jika berada diatas? atau hanya besar mulut saja sambil mengikuti arus trend?

Pada Video ini Bapak Fadli Zon (Wakil Ketua DPR-RI) tahu persis faktor-faktor apa saja yang berpengaruh besar terhadap perekonomian Indonesia, sesungguhnya sebagai rakyat Indonesia, saya merasa agak malu dengan kelakuan Publik Figur Indonesia, yang seharusnya menjadi panutan untuk rakyat dan mendukung pemerintah dan mencari solusi bersama, bukannya malah menyindir Mentri Keuangan Sri Mulyani.


Rupiah Tembus ke level Rp.14000-,


Sejak May 2018, Rupiah terus tergerus dan mencapai ke level terendah dalam beberapa tahun ini, banyak rakyat kecil mulai resah, dikarenakan para Produsen mencuri start untuk menaikan harga barang, Apakah ini diamang Krisis? Menurut saya tidak, karena sebenarnya tingkat inflasi Indonesia masih digaris normal.

data inflasi 10 tahun terakhir
Data Inflasi 10 tahun terakhir - Harry Rosida

Fakta data Menunjukan bahwa tingkat inflasi Indonesia bergerak menurun sejak 10 tahun terakhir ini, dimana pada tahun 2008 hampir mencapai titik 12%, dan terakhir pada tahun 2016 berada dititik 4%, seperti yang kita ketahui bahwa tingkat Inflasi tertinggi yang pernah dialami Indonesia adalah pada tahun 1998 yang mencapat hampir di titik 80% (Krisis Moneter), dimana semua harga barang melonjak hampir 2 kali.

Jadi untuk rupiah bergerak ke level Rp.14000 saya rasa masih wajar, dikarenakan Pasar uang itu seperti roda yang berputar dan bergejolak seperti ombak, kadang diatas dan kadang dibawah, pada posting berikutnya akan saya paparkan beberapa faktor yang mempengaruhi perekonomian Indonesia sejak awal May 2018.

Sumber Bacaan :

Note: Mengapa pada Posting berikutnya? Karena kalau terlalu panjang ntar malah bosan bacanya.

Salam
Ellys Kho
Forex Trader & Webmaster

DIganggu Setan Ketika Ingin Bernyanyi

Nga ada banyak komentar tentang ini, tapi ane si merasa kalau video-video ini layak untuk di share dan di tonton, karena sangat kreatif dan punya selera humor yang tinggi, didalam banyak sekali raut wajah yang jarang kita lihat dikehidupan sehari-hari, mungkin dengan video ini kita dapat menghibur diri dan melupakan sejenak keluh kesah kita semua.

Wednesday, May 30, 2018

Orang Korea VS Tik Tok 2 Jari

Tadi baru saja saya menemukan video seorang pria korea yang menonton video orang indonesia tiktok yang bertemakan Goyang 2 jari, seperti kita ketahui bahwa TIk Tok sedang lagi panasnya di indonesia, banyak orang yang menshare video Tik Tok ke hampir semua media social seperti Facebook, instagram, WA, Line, dsb.

Tanpa basa-basi mari saja kita tonton video ini.

Bersosial Membawa Petaka

Manusia adalah Mahkluk Sosial dan tidak dapat bertahan jika sendirian, Dulu, jika ingin mengabari saudara, teman, ataupun orang tua, mereka harus menuliskannya kedalam surat dan butuh waktu yang lama agar suratnya mencapai tujuan (itupun kalau tidak salah alamat). Jaman Now, manusia lebih mudah, gampang, dan cepat berinteraksi dan bersosialiasi dengan sesama dengan perkembangan jaman hampir seluruh manusia telah memiliki Smart Phone, dengan hanya perlu mengoyangkan jari jeraminya kita dapat mengabari semua orang lewat SMS (short message system), telepon, social media, dan sebagainya.

Tapi apa jadinya kalau kita terlalu terpaku didepan Smart Phone tanpa perduli dengan keadaan sekitar? apakah itu sepadan?

Disaat Membela Diri dan Sesama Menjadi Kesalahan FATAL

Sebagai manusia kita memiliki sesuatu yang dinamakan Insting untuk Bertahan Hidup atau Naluri Untuk Bertahan Hidup, Manusia disaat terjepit, genting, dan gawat (Gawat Surawat Berjerawat) akan mengeluarkan kekuatan dua kali dari biasanya untuk beberapa saat pada momen tersebut, jadi bagaimana jika pada saat keadaan "Gawat Surawat Berjerawat" itu terjadi pada seseorang dan bertahan hidup dan membela sesama menjadi Kesalahan Fatal?

Pada hari Rabu 23 - 05 - 2018 Dini hari, Bekasi, Jembatan Summarecon, ada dua orang pemuda berinisial MIB dan AR yang sedang berfoto-foto (atau selfie) dan di hampiri dua orang pemuda lainnya berinisial Aric dan IY.

Selidik punya selidik ternyata diketahui bahwa pemuda ber inisial Aric menodongkan senjata Tajam (Clurit) ke arah MIB dan AR dan segera meminta Handphone mereka, AR yang ketakutan langsung menyerahkan Handphone nya ke Aric ketika MIB memberontak dan mencoba melawan.

Emosi karena ditolak permintaannya, Aric langsung mengayunkan Cluritnya kearah MIB yang kemudian ditahan mengunakan tangannya oleh si MIB, cerita punya cerita setelah perkelahian terjadi, Clurit yang semula berada ditangan Aric sontak jatuh ketangan MIB, Aric yang terjatuh langsung berinsiatif untuk lari langsung di tendang oleh MIB seraya menebasnya dengan Clurit tersebu, ternyata setelah kejadian tersebut, Aric deketahui tewas di RS ANNA Medica Bekasi malam itu juga dan IY mengalami luka bacok.

Ternyata pada keesokan harinya IY telah ditetapkan menjadi tersangka, dan MIB sebagai korban dan saksi juga ikut menjadi tersangka karena telah menghilangkan nyawa seseorang (Aric)

Jadi menurut kalian hal seperti ini bagaimana? Apakah kita harus diam dan tidak membela diri saat di begal? Kalau menurut saya, MIB boleh di berikan hukuman dalam bentuk yang lebih ringan, seperti kontribusi sosial, atau denda dalam bentuk materil.

Sumber Lainnya:
1. https://news.detik.com/berita/4045472/begini-detail-bela-diri-mib-di-kasus-pembacokan-aric
2. https://news.detik.com/berita/4045287/penahanan-iy-perampas-hp-yang-dibacok-dibantarkan


Duel Antara Helm dan Polisi

Orang bilang itu rambut sama hitam, Isi hati dan pikiran orang siapa yang tau, setelah saya pikir-pikir memang itu ada benarnya juga, Di Indonesia ini kadang saya merasa heran dengan orang yang jelas-jelas telah menyalahi aturan, bukannya merasa bersalah dan langsung meminta maaf ini malah sipelanggar yang lebih bringas dan merasa paling benar.

Kita sebagai manusia memang tidak luput dari kesalahan dan terlebih sebagai makhluk sosial, bernegara, beragama, bermoral, berwibawa, bermartabat, dan berakal seharusnya ketika melakukan kesalahan akan langsung sadar dan meminta maaf dengan tulus kepada yang bersangkutan bukan sebaliknya, Arogan, Merasa Penting, Merasa Benar, anggar bekingan, anggar kekayan dan sebagainya.

Kisah ini bermula dari seorang Ibu yang dihentikan polisi karena tidak mengenakan Helm, saya rasa sebagai seorang Ibu sangat tidak pantas berkelakuan seperti itu, bagaimana jika anaknya melihat dia seperti itu? keluarga? sanak saudara? Teman? ataupun tetangga?Mari kita Simak apakah seorang Ibu pantas seperti ini?

Tinja Jadi Air Bersih dan Bisa Diminum??

Beberapa hari lalu pada tanggal 22 sampai 23 - 05 - 2018 saya melihat headline news tentang Teknologi "Pengubah Tinja menjadi Air Bersih (dapat Diminum)" oleh Andrich Tech, Sebagai warga negara Indonesia, saya bangga karena Anak Bangsa dapat berkarya memunculkan banyak ide cemerlang, akan tetap disini saya ingin memberikan pendapat saya tentang Teknologi "Pengubah Tinja menjadi Air Bersih (dapat Diminum)" ini.

Saya rasa teknologi "Pengubah Tinja menjadi Air Bersih (dapat Diminum)" ini tidak effisien menurut saya, Tersebut dikatakan bahwa 1 mesin tersebut dapat menampung tinja sebanyak 40 - 80 kubik, dan menurut kabarnya Pemprov jakarta akan menggunakan teknologi tersebut dan memesan sampai dengan 200 unit. Dimana menurut Andrich Tech 1 mesin kisaran harga dari Rp.1,5M sampai dengan Rp. 3M,  "untuk setiap mesin membutuhkan 50 pekerja agar dapat berjalan dengan normal" Ujar Sandi (Wakil Gubernur DKI). (Sumber: Tribunews & Kompas)

Pokok Masalah


Sebelum saya melanjutkan keInti dari pokok masalah, anda harus tahu bahwa Negara Indonesia ini sedang berkembang, dan Harga BBM maupun Gas LPG naik sedikit pasti akan membuat masyarakat resah, dan mungkin akan memicu terjadinya Demo.

Jadi intinya menurut saya dari segi harga, efisiensi waktu, dan pekerjaan Teknologi pengolah "Pengubah Tinja menjadi Air Bersih (dapat Diminum)" sangat tidak sebanding dengan hasilnya, mengapa? Dengan adanya teknologi ini maka tentunya Tinja di DKI akan berkurang secara pesat dan tentunya teknologi "Tinja menjadi Biogas" akan merasa tersaingi untuk mencari bahan baku produksi utama yaitu Tinja, mengapa dana APBD DKI tidak secara dialokasikan untuk menambah jumlah Mesin Teknologi "Tinja Menjadi Biogas"?

Kemudian, Biogas yang di produksi hanya untuk disalurkan ke Rakyat kalangan menengah Kebawah saja, karena apa? Sampai saat ini saya belum pernah menemukan Rakyat Indonesia ber Demo untuk harga Air Bersih.

Andrich Tech

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Teknologi Baru DKI, Mengubah Limbah Tinja Jadi Air Siap Minum dalam Setengah Jam", https://megapolitan.kompas.com/read/2018/05/24/08473241/teknologi-baru-dki-mengubah-limbah-tinja-jadi-air-siap-minum-dalam.
Penulis : Nibras Nada Nailufar
Editor : Egidius Patnistik
Andrich Tech

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Teknologi Baru DKI, Mengubah Limbah Tinja Jadi Air Siap Minum dalam Setengah Jam", https://megapolitan.kompas.com/read/2018/05/24/08473241/teknologi-baru-dki-mengubah-limbah-tinja-jadi-air-siap-minum-dalam.
Penulis : Nibras Nada Nailufar
Editor : Egidius Patnistik


 

Matematika Sederhananya

1. Perhitungan Sederhana

Manusia yang Sehat dan Normal itu harus minum air putih sebanyak 2Liter sehari, dimana manusia yang sehat itu biasanya memproduksi Tinja sebanyak 3 Ons sampai 8 Ons (0,8 Liter),  Jadi kalau dihitung dengan matematikan sederhana, 100 orang membutuhkan sebanyak 200 Liter air bersih untuk diminum, dimana 100 orang tersebut memproduksi tinja sebanyak 80 Kg tinja perharinya.

Misalnya: 1Kg Tinja itu dapat diolah menjadi 1Liter Air, maka 200Liter Air dibutuhkan untuk minum dikurang 80 Liter Air yang diproduksi = Defisit 120 Liter.

Kalau begini, Saya sangat yakin Tinja bakalan menjadi sangat langka dalam beberapa tahun kedepannya, karena di sebabkan persaingan antara "Biogas Tech" dan "Teknologi Pengolahan Air Murni dengan tinja" untuk mendapatkan tinja sebagai bahan baku.

2. Anggarannya

Harga perbuahnya kisaran Rp.1,5M sampai Rp.3M, belum lagi gaji pekerjanya sebanyak 50 orang per mesin, Biaya yang di perlukan agar mesin dapat bekerja, Biaya Maintance Mesin secara bulanan dan tahunan, Lahan yang dipergunakan untuk mesin tersebut mengingat mesin tersebut cukup besar.

Teknologi Pengolahan Limbah Tinja menjadi Air bersih
Teknologi Pengolahan Limbah Tinja menjadi Air bersih - Kompas.com


Dengan mesin sebesar ini, tentu sangat sulit untuk menempatkannya di tengah kota, apa lagi kota seperti DKI Jakarta, tentunya Mesin sebesarnya akan ditempatkan di pinggiran kota DKI.

3. Transportasi & Effisiensi Waktu

Karena Mesin "Teknologi Pengolahan Limbah Tinja menjadi Air bersih" itu lumayan cukup besar  seperti yang terlihat pada gambar diatas dan kemungkinan besar akan ditempatkan diluar kota DKI, maka masalah lainnya adalah distribusi Tinja tersebut, Kita tahu sendiri bahwa Lalu Lintas di DKI Jakarta seperti apa, Sampai kerumah Jam 7 malam kalau beruntung bahkan bisa pukul 9 Malam kalau lagi Ngenes padahal Jam Pulang Kantornya 5 Sore ,dan seperti yang anda ketahui, bahwa kita buang air besar itu biasanya kebanyakan di Rumah, Kantor, Taman, Mall, dsb, jadi Kira2 Pemprov DKInya ngumpulin Tinja untuk 200 mesin setiap harinya bagaimana? dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk ngetok pintu dari rumah ke rumah untuk menawarkan "Sedot WC" gratis dan mengantarnya sampai ketempat Pengolahan?

Dan itu mengapa saya mengatakan bahwa "Teknologi Pengolahan Limbah Tinja menjadi Air bersih" tidak sebanding dengan hasilnya, bukan karena saya merendahkan atau meremehkan hasil karya Anak Bangsa, Menurut saya lebih baik menambah jumlah Toilet Umum yang berteknologikan "Tinja Menjadi Biogas" di tempat-tempat umum, seperti Taman Kota, Wahana Bermain, dan sebagainya. Dimana Biogas tersebut dapat diproses ditempat itu juga.

Sumber Air Bersih Alternatif?

 

Kalau Menurut saya, daripada mengunakan "Teknologi Pengolahan Limbah Tinja menjadi Air bersih" ada baiknya jika kita mengunakan teknologi Alternatif lainnya yang lebih efektif dan effisien, seperti:
Note: Ini hanyalah pendapat, saran, dan kritik saya terhadap Pemprov DKI Jakarta, Sekiranya dapat memberikan masukan yang Positif.

Salam
Sligs.com